Jumat, 22 Juni 2012

Pelukan Sayang untuk Sahabat...


Seorang gadis berjalan mendekati dan bergabung dalam sebuah lingkaran. Entah apa yang sebenarnya ia rasakan. Sepertinya ia hadir dengan membawa beban pikiran yang berat sangat. Sesekali ia tersenyum, bahkan tertawa. Tapi tidak. Ia lain dari biasanya.

Saat terbentuk sebuah lingkaran utuh, tersandunglah ia. Tak ada yang dipersalahkan. Bukan batu, ia, atau orang lain.

Setelah lingkaran usai, barulah ia bercerita. Seharian ini, ia melewati hari yang tak mengenakan. Pagi tadi ia menangis. Katanya, ia kehilangan seseorang yang ia sayangi. Belum lagi dengan tugas-tugas kuliah. Dan diantara beban itu, ia mendapat perkataan yang kurang mengenakan dari orang yang ia anggap dekat. Sebab itulah air matanya keluar.

"Aku memang begini. Rasa-rasanya setelah ini aku jadi semakin enggan tertawa...atau justru bertambah alasan untuk menyembunyikan dengan tawa..."

Kemudian seseorang yang duduk di sampingnya berkata, “Jangan kau menjadi seperti itu, kawan..menjadi pendiam dan tak termotivasi untuk tertawa..atau bahkan tersenyum...
jadilah kau yang ceria…”

Seorang lagi yang mengaku sahabat gadis itu pun menyahut, “Seorang wanita harus kuat menghadapi semua masalah yang ia hadapi. Aku tahu wanita ini kuat dan mampu menyelesaikan masalahnya. Yang terjadi adalah bukan kau kehilangan jati dirimu, yang sebenarnya hanya hilang karena kalut dalam suatu masalah. Kau pasti bisa melewati masalah itu dan akan meningkatkan kualitas dirimu. Aku percaya itu.”

“Hari ini aku terlalu banyak menyadari kehilangan. Satu persatu...”, ucap gadis itu.

“Kamu tidak akan pernah kehilangan kami, sahabatmu. Ingat itu…” kata kedua sahabat itu.

*** 

Terimakasih kawan telah menemaniku beberapa tahun ini…*_*
(teruntuk yuda, wiwi, ayu, ipunk, ririn, dan kawan-kawan  semua yang tak bisa aku sebutkan satu per satu…, terimakasih
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar