Tampilkan postingan dengan label Coretan Hati^^. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Coretan Hati^^. Tampilkan semua postingan

Selasa, 16 Oktober 2012

Antara Itu dan Ini


Senyuman itu…
Untuk  siapa?
Aku juga kurang paham. Tapi bolehkah aku menerjemahkannya untukku?
Aku memang suka berimajinasi.
Kadang aku suka menggambar melebihi lebar buku gambar, sehingga saat aku benar-benar sadar, ternyata gambar itu tak bisa kulihat utuh.
Aku juga suka bercerita tentang  Bebek dan Angsa sejak aku membaca sebuah cerita lama. Hingga aku diam-diam menghakimi kau sebagai Angsa dan aku sebagai Bebek. Kisah Bebek dan Angsa yang tidak pernah ada sebelumnya.
Beberapa saat lalu, setelah kuyakini ‘itu’ untukku, aku ingin berimajinasi tentang kita. Tidak  lagi sebagai Bebek dan Angsa ataupun gambar yang keluar dari batasnya.
Akan kuimajinasikan sebuah realita yang tak berlebihan. Aku dan kamu. Sebagai aku yang sebenarnya aku dan kamu yang sebenarnya kamu. Tidak lebih.

(Bebek_kecil)

Jumat, 22 Juni 2012

Sepotong Kehidupan

Dari lantai dua tempat ini, aku bisa melihat sepotong kehidupan mengelilingiku di luar sana...

Di seberang jalan, aku bisa melihat sebuah fotokopian yang biasa aku singgahi sebelum mengumpulkan tugas-tugas luar biasaku. Lampu neon puluhan watt, meja panjang untuk menerima fotokopian, dan karyawan-karyawan tak berseragam terlihat jelas dari atas sini. Beberapa orang berpenampilan layaknya mahasiswa, terlihat menunggu di kursi putar tinggi. Mungkin menunggu fotokopian untuk bahan ujian minggu besok. Mungkin pula meneduh dari cuaca yang panas.

Ada sebuah motor merapat. Sepasang. Yang wanita berkerudung putih. Yang lelaki merengkuh bahunya. Mereka masuk ke gerai fotokopian itu. Tak mungkin mereka memfotokopi "undangan pernikahan" di gerai itu, tetapi cukup sudah untuk mengerti betapa mesranya mereka.Dan itu. Warung makan. Warung itu dipenuhi anak muda yang datang dua-tiga. Cuaca panas membuat beberapa jenis es terlihat lebih menarik dari biasanya.
Sayang, siang ini aku sedang tidak ingin.

Dari lantai dua ini, aku juga bisa melihat pekerja konstruksi bakal masjid beberapa puluh meter di sisi kiri gerai fotokopian tadi. Besi-besi, batu bata, dan bahan bangunan lainnya. Pun juga dengan bakal bangunan beberapa ratus meter dari bakal masjid tadi. Para pekerja yang memakai helm tak peduli dengan cuaca panas. Mereka sedang mengejar target peresmian beberapa bulan lagi. Bersaing dengan gedung-gedung lainnya yang serempak dibangun.

Hmmm, kota ini maju sekali, meskipun itu harus dibayar dengan berbagai ketidaknyamanan. Siapa yang peduli?

Aku sedikit mengerti mengapa Tuhan menyajikan sepotong kehidupan di depan sana. Walau sedikit banyak pro dan kontra seketika muncul ssat menatap kesibukan tersebut, aku bisa merasakan energi kesenangan yang besar dari pemandangan itu.

Berhenti sejenak. Menatap sekitar. Itu selalu memberikan kita INSPIRASI!
(Bebekkecil_23062012)

Pelukan Sayang untuk Sahabat...


Seorang gadis berjalan mendekati dan bergabung dalam sebuah lingkaran. Entah apa yang sebenarnya ia rasakan. Sepertinya ia hadir dengan membawa beban pikiran yang berat sangat. Sesekali ia tersenyum, bahkan tertawa. Tapi tidak. Ia lain dari biasanya.

Saat terbentuk sebuah lingkaran utuh, tersandunglah ia. Tak ada yang dipersalahkan. Bukan batu, ia, atau orang lain.

Setelah lingkaran usai, barulah ia bercerita. Seharian ini, ia melewati hari yang tak mengenakan. Pagi tadi ia menangis. Katanya, ia kehilangan seseorang yang ia sayangi. Belum lagi dengan tugas-tugas kuliah. Dan diantara beban itu, ia mendapat perkataan yang kurang mengenakan dari orang yang ia anggap dekat. Sebab itulah air matanya keluar.

"Aku memang begini. Rasa-rasanya setelah ini aku jadi semakin enggan tertawa...atau justru bertambah alasan untuk menyembunyikan dengan tawa..."

Kemudian seseorang yang duduk di sampingnya berkata, “Jangan kau menjadi seperti itu, kawan..menjadi pendiam dan tak termotivasi untuk tertawa..atau bahkan tersenyum...
jadilah kau yang ceria…”

Seorang lagi yang mengaku sahabat gadis itu pun menyahut, “Seorang wanita harus kuat menghadapi semua masalah yang ia hadapi. Aku tahu wanita ini kuat dan mampu menyelesaikan masalahnya. Yang terjadi adalah bukan kau kehilangan jati dirimu, yang sebenarnya hanya hilang karena kalut dalam suatu masalah. Kau pasti bisa melewati masalah itu dan akan meningkatkan kualitas dirimu. Aku percaya itu.”

“Hari ini aku terlalu banyak menyadari kehilangan. Satu persatu...”, ucap gadis itu.

“Kamu tidak akan pernah kehilangan kami, sahabatmu. Ingat itu…” kata kedua sahabat itu.

*** 

Terimakasih kawan telah menemaniku beberapa tahun ini…*_*
(teruntuk yuda, wiwi, ayu, ipunk, ririn, dan kawan-kawan  semua yang tak bisa aku sebutkan satu per satu…, terimakasih
:)

Kamis, 21 Juni 2012

Angsa...

Rindu saat seperti itu. Rindu sekali. Sungguh!


Aku memang tak selalu bicara, tapi ketahuilah bahwa begitu banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu...

 


Diamku bukan karena aku enggan...aku memang mempunyai kesulitan untuk itu. Jauh. Jauh sebelum aku mengenalmu.

Kau pasti berfikir aku sedang membual.
Tapi biarlah…


(Bebek_kecil)

Sabtu, 08 Oktober 2011

Aku? Tetap Anggrek!

Semalam tadi aku berubah menjadi mawar..
 
Ya, seperti yang mereka inginkan 


Sekarang…
aku kembali berubah menjadi anggrek
Sejatinya aku memang hanyalah anggrek!
Mengapa…
mereka lebih senang melihatku menjadi mawar?
Aku sulit mengerti…
*hhash!!!*  

Sepenggal cerita tentang “DIA”


Maaf, jika kau mendengarnya….(---)
Dia, seseorang yang selalu berlindung di bawah payungku ketika hujan. Meninggalkanku ketika hujan  usai, sementara aku tetap tinggal. Dia, tidak menyadari betapa orang-orang di sekelilingnya amat menyayanginya. Termasuk aku. Aku tak pernah keberatan jika dia ingin bersamaku. Aku ingin selalu menemaninya. Akan tetapi, berbeda dengannya. Dia bersamaku hanya jika ia sedang ingin. Katanya, hanya pada saat2 tertentu dia memutuskan untuk bersamaku. Dia sangat menyayangiku. Mungkin. Aku sudah banyak belajar dalam membaca tanda, termasuk kedatangannya pada hujan sore itu.
“Aku sangat suka hujan…”,katanya. Aku diam. Dia melanjutkan, “Tapi aku heran, kenapa dia hanya turun di waktu-waktu tertentu saja, waktu-waktu yang ia inginkan? ” Aku masih diam seperti biasanya. Aku tidak ingin memotong curahan hatinya. “Tak sedikit juga orang yang membencinya. Ia jahat saat ia tak diinginkan. Seperti aku, kan?”. Dia tidak melanjutkan, sepasang matanya seakan membaca apa yang sedang aku pikirkan. Lalu ia kembali menatap hujan.


Aku mengenal dirinya. Bahkan, lebih mengenal dari orang-orang yang mengenalnya. Jadi, diam tanpa mengabaikannya lebih baik kupikir. Selalu menemaninya, sampai dia meninggalkanku. Sampai kita berpisah seperti biasanya. 
Lalu ia berbisik, “Aku menyayangimu…”. Aku masih saja diam, tapi aku tau aku pun juga menyayanginya. Sungguh menyayanginya lebih dari ia mengenalku. Dan mungkin tanpa ia tau…  

Jumat, 07 Oktober 2011

Dunia membutuhkanmu





Meski yang kau lakukan sangatlah kecil

Dunia butuh dirimu

Besar atau kecil usaha yang kau lakukan

Dunia butuh dirimu

Meski hanya sepercik gagasan yang kau berikan

Meski hanya sepatah kata cinta

Hanya dirimu yang sanggup melakukannya

Maka dunia ini masih butuh dirimu

Dengan senyumanmu, kau dapat mengubah

hidup orang lain

Dengan sepatah katamu, kau bisa membawa

Perdamaian di tengah perselisihan

Maka angkat kepalamu

Jangan pernah berkata mati

Hitunglah segala berkah, hentikan setiap keluh-kesah

Sibukkan dirimu, jangan biarkan satu pun

kesempatan hilang



Karena dunia membutuhkanmu...