BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Morfologi merupakan cabang ilmu bahasa yang menyelidiki
seluk beluk bentuk kata. Oleh karena itu, tidak heran apabila di dalamnya
terdapat pembahasan mengenai abreviasi. Di dalam abreviasi kita akan
mempelajari pemenggalan, akronim, kontraksi dan penyingkatan.
Membuat klasifikasi atas
bentuk-bentuk pemendekan bukanlah pekerjaan yang mudah. Pada berbagai bentuk
pemendekan, sering terjadi tumpang tindih, baik yang berupa lambang huruf
maupun pada singkatan akronim.
Untuk lebih memahami masalah
tersebut, tidak ada salahnya jika kita mencoba memahaminya secara lebih
mendalam. Dalam makalah ini akan dibahas abreviasi yang ditemui dalam bahasa
Indonesia. Semoga makalah ini mampu memberikan sedikit pemahaman tentang
abreviasi.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah
pengertian abreviasi?
2.
Apa
jenis-jenis abreviasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Abreviasi
Ø Abreviasi adalah pemendekan
bentuk sebagai bentuk yang lengkap, bentuk singkatan tertulis sebagai pengganti
kata atau frase (KBBI, 2002: 3).
Ø Abreviasi adalah proses
morfologis yang mengubah leksem atau gabungan leksem menjadi kependekan.
Pemendekan kata (abreviasi) merupakan salah satu cara proses pembentukan kata,
yakni dengan menyingkat kata menjadi huruf, bagian kata, atau gabungan sehingga
membentuk sebuah kata. Pembentukan kata melalui abreviasi ini meliputi
singkatan, akronim, dan lambang (Zaenal Aifin, Junaiyah H.M, 2009: 13)
Ø Abreviasi dapat juga diartikan
sebagai proses penanggalan satu atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem
sehingga jadilah bentuk baru yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi
ialah pemendekan, sedang hasil prosesnya disebut kependekan (Harimurti
Kridalaksana, 1989: 159).
B.
Jenis-jenis Pemendekan
(Abreviasi)
Bentuk kependekan dalam bahasa
Indonesia muncul karena terdesak oleh kebutuhan untuk berbahasa secara praktis
dan cepat. Secara umum, pemendekan kata dibedakan menjadi:
a.
Pemenggalan
yaitu proses pemendekan yang
mengekalkan salah satu bagian dari kata atau leksem.
Contoh: lab (laboratorium), prof (profesor), pak (bapak), bu (ibu).
b.
Akronim
yaitu proses pemendekan yang
menggabungkan huruf yang ditulis menjadi sebuah kata yang dapat dilafalkan.
Contoh: ABRI, AMPI, FISE, GOR,
dsb.
c.
Kontraksi
yaitu proses pemendekan dengan
meringkaskan gabungan leksem dasar atau gabungan fonem. Contoh: mendagri,
depdiknas, menlu, depkeu, hankam, hansip, polda, dsb.
d.
Penyingkatan
yaitu proses pemendekan yang
menghasilkan kata yang berupa gabungan huruf.
Contoh: DPR, MPR, KPK, UNY, FBS,
dsb.
Namun
Harimurti menggolongkan abreviasi ke dalam lima jenis, selain keempat jenis di
atas ada juga lambang huruf , yaitu
proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan
onsep dasar kuantitas, satuan, atau unsure. Contoh: cm, g, kg, dll.
C.
Morfem Visual dan Morfem Auditif
·
Morfem
visual merupakan bentuk bahasa satuan yang tidak pernah dilafalkan. Dalam kaitannya
dengan kependekan, yang termasuk dalam morfem visual adalah bentuk singkatan
yang tidak dieja huruf demi huruf seperti dll.
Bentuk dll hanya terdapat dalam
bentuk tulis dan yang dilafalkan selalu bentuk kepanjangannya dan lain-lain. Antara dll dan dan lain-lain terdapat relasi yang tetap dan teratur, keduanya
mengacu pada referen yang sama di luar bahasa. Contoh singkatan yang masuk
dalam morfem visual antara lain dsb.,
dst., dng., tgl., hlm., bhw., dan a.l.
·
Morfem
auditif merupakan bentuk bahasa satuan yang dapat dilafalkan sesuai dengan
bentuk grafemnya. Dalam kaitannya dengan kependekan, yang termasuk dalam morfem
auditif adalah bentuk singkatan yang dapat dieja huruf demi huruf. Misalnya,
PBSI (pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia).
D.
Alomorf dan Aloleks
Hubungan antara sebuah bentuk
kependekan dan bentuk kepanjangan dapat dilihat dari dua segi, yaitu :
Ø
Sebuah
bentuk kependekan dapat dianggap sebagai alomorf dari bentuk kepanjangannya.
Misalnya, Inpres dapat dianggap
alomorf dari bentuk Instruksi Presiden.
Bentuk kependekan dianggap sebagai sebuah morfem tersendiri dan bentuk
kepanjangannya merupakan morfem atau gabungan morfem yang lain. Namun, keduanya
menunjuk pada referen yang sama dan mempunyai makna yang sama. Hubungan antara
keduanya serupa dengan sinonim.
Ø
Sebuah
bentuk kependekan dapat dianggap sebagai aloleks dari bentuk kepanjangannya.
Misalnya, konstruksi Instruksi Presiden
dilihat sebagai leksem-leksem yang berpadu menjadi satu gabungan leksem,
sehingga Inpres disebut aloleks dari
bentuk kepanjangannya. Inpres dianggap sebagai konstruksi yang terbentuk dari
dua leksem, yaitu In dan Pres, dengan pelesapan sebagian leksem
yang membentuk paduan itu.
E.
Klasifikasi Bentuk-Bentuk
Kependekan
1.
Singkatan
No.
|
Proses
Pemendekan
|
Kata
|
Hasil
Pemendekan
|
1.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Dewan
Perwakilan Rakyat
|
DPR
|
2.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Majelis
Permusyawaratan Rakyat
|
MPR
|
3.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Fakultas
Bahasa dan Seni
|
FBS
|
4.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Universitas
Negeri Yogyakarta
|
UNY
|
5.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Komisi
Pemberantasan Korupsi
|
KPK
|
6.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Bank
Indonesia
|
BI
|
7.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Kartu
Tanda Penduduk
|
KTP
|
8.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Sekolah
Menengah Atas
|
SMA
|
9.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Sekolah
Menengah Kejuruan
|
SMK
|
10.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Praktek
Kerja Lapangan
|
PKL
|
11.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
|
RPP
|
12.
|
Pengekalan
huruf pertama dengan pelesapan konjungsi, preposisi, reduplikasi dan
preposisi, artikulasi dan kata
|
Badan
Pemeriksaan Obat dan Makanan
|
BPOM
|
13.
|
Pengekalan
huruf pertama dengan bilangan, bila berulang
|
Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan
|
P3K
|
14.
|
Pengekalan
dua huruf pertama
|
Nyonya
|
Ny
|
15.
|
Pengekalan
tiga huruf pertama
|
Oktober
|
Okt
|
16.
|
Pengekalan
empat huruf pertama
|
Purnawirawan
|
Purn
|
17.
|
Pengekalan
huruf pertama dan huruf terakhir kata
|
Insinyur
|
Ir
|
18.
|
Pengekalan
huruf pertama dan ketiga
|
Gunung
|
Gn
|
19.
|
Pengekalan
huruf pertama dan terakhir dari suku kata pertama dan huruf pertama dari suku
kata kedua
|
Kabupaten
|
Kab
|
20.
|
Pengekalan
huruf pertama suku kata pertama dan huruf pertama dan terakhir suku kata
kedua dari suatu kata
|
Tanggal
|
Tgl
|
21.
|
Pengekalan
huruf pertama dari tiap suku kata
|
Halaman
|
Hlm
|
22.
|
Pengekalan
huruf yang tidak beraturan
|
Platinum
|
Pt
|
2.
Akronim dan Kontraksi
Sub-klasifikasi kontraksi lebih sukar ditentukan dari
sub-klasifikasi singkatan, penggalan, atau lambang huruf karena kaidahnya sukar
diramalkan. Dengan akronim juga sulit dibedakan. Sebagai pegangan dapat
ditentukan bahwa bila seluruh kependekan itu dilafalkan sebagai kata wajar,
kependekan itu merupakan akronim. Di sinilah letak tumpang tindih kontraksi dan
akronim.
Akronim
No.
|
Proses
Pemendekan
|
Kata
|
Hasil
Pemendekan
|
1.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Fakultas
Ilmu Sosial dan Ekonomi
|
FISE
|
2.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia
|
ABRI
|
3.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Gelanggang
Olah Raga
|
GOR
|
4.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Surat
Izin Mengemudi
|
SIM
|
5.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam
|
MIPA
|
6.
|
Pengekalan
huruf pertama
|
Orientasi
Studi dan Pengenalan Kampus
|
OSPEK
|
Kontraksi
No.
|
Proses
Pemendekan
|
Kata
|
Hasil
Pemendekan
|
1.
|
Pengekalan
suku pertama kata pertama dan kedua serta suku kata terakhir kata terakhir
|
Menteri
dalam Negeri
|
Mendagri
|
2.
|
Pengekalan
suku pertama kata pertama dan kedua
|
Departemen
Luar Negeri
|
Deplu
|
3.
|
Pengekalan
suku kata ketiga pada kata pertama dan pengekalan fonem[k, e, a, n, a,n]
|
Ketahanan
dan Keamanan
|
Hankam
|
4.
|
Pengekalan
suku kata pertama pada kata pertama dan ketiga serta suku kata ketiga pada
kata kedua
|
Departemen
Pendidikan Nasional
|
Depdiknas
|
5.
|
Pengekalan
suku pertama pada kata pertama, suku kata ketiga pada kata kedua serta suku
kata kedua pada kata ketiga
|
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
|
Depdikbud
|
6.
|
Pengekalan
suku kata ketiga pada kata kedua dan ketiga
|
Pos
Pelayanan Terpadu
|
Posyandu
|
7.
|
Pengekalan
suku kata pertama pada tiap-tiap kata
|
Pusat
Kesehatan Masyarakat
|
Puskesmas
|
8.
|
Pengekalan
suku kata pertama pada kata pertama dan pengekalan suku kata kedua pada kata
kedua
|
Akademi
Keperawatan
|
Akper
|
9.
|
Pengekalan
suku kata pertama pada kata pertama serta suku kata kedua pada kata kedua
|
Akademi
Kebidanan
|
Akbid
|
10.
|
Pengekalan
suku kata pertama tiap-tiap kata
|
Bakti
Sosial
|
Baksos
|
11.
|
Pengekalan
suku kata kedua pada kata pertama serta pengekalan suku kata pertama pada
kata kedua
|
Kepolisian
Daerah
|
Polda
|
12.
|
Penggalan
suku kata pertama tiap-tiap kata
|
Badan
Pembangunan Nasional
|
Bapenas
|
3.
Penggalan
No.
|
Proses
Pemendekan
|
Kata
|
Hasil
Pemendekan
|
1.
|
Pengekalan
suku kata pertama
|
Laboratorium
|
Lab
|
2.
|
Pengekalan
suku kata pertama
|
Profesor
|
Prof
|
3.
|
Pengekalan
suku kata terakhir
|
Bapak
|
Pak
|
4.
|
Pengekalan
suku kata terakhir
|
Ibu
|
Bu
|
5.
|
Pengekalan
suku kata pertama
|
Perpustakaan
|
Perpus
|
6.
|
Pengekalan
suku kata pertama
|
Keterangan
|
Ket
|
7.
|
Pengekalan
tiga huruf pertama dari suatu kata
|
Departemen
|
Dep
|
8.
|
Pengekalan
empat huruf pertama dari suatu kata
|
September
|
Sept
|
9.
|
Pengekalan
kata terakhir dari suatu frase
|
Surat
kabar harian
|
Harian
|
10.
|
Pelesapan
sebagian kata
|
Bahwa
sesungguhnya
|
Bahwasannya
|
BAB III
KESIMPULAN
Abreviasi merupakan salah satu
prosede yang ada dalam bidang kajian morfologis. Abreviasi diartikan sebagai proses penanggalan satu
atau beberapa bagian leksem atau kombinasi leksem sehingga jadilah bentuk baru
yang berstatus kata. Istilah lain untuk abreviasi ialah pemendekan, sedang
hasil prosesnya disebut kependekan (Harimurti Kridalaksana, 1989: 159). Secara umum, pemendekan kata dapat dibedakan menjadi empat, yaitu
pemenggalan, akronim, kontraksi, dan penyingkatan. Pemenggalan
yaitu
proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari kata atau leksem. Akronim yaitu proses pemendekan yang
menggabungkan huruf yang ditulis menjadi sebuah kata yang dapat dilafalkan. Kontraksi yaitu proses pemendekan dengan
meringkaskan gabungan leksem dasar atau gabungan fonem. Penyingkatan yaitu proses
pemendekan yang menghasilkan kata yang berupa gabungan huruf.
makasih sgnt mmbntu :,)
BalasHapus