Kamis, 24 November 2011

Contoh Teks Eksplanasi (Sosial)

Proses Terbentuknya Kelompok Pergunjingan
dalam
Interaksi Sosial

Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Pergunjingan tidak diciptakan untuk mencari solusi, karena mereka hanya sekadar menyampaikan kepenatan sosial. Ruang gunjing selalu tercipta bahkan menjadi rutinitas. Dalam pergunjingan terpendam hasrat dan kepuasan ketika bisa mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk menikmati kehancuran orang lain dalam interaksi sosial. Umumnya setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini. Di masa ini, kita kadang menyebutnya dengan pembunuhan karakter.  Sebenarnya, mengapa dan bagaimana pergunjingan itu dapat terjadi dalam kehidupan sosial?
Salah satu penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi sosial adalah adanya pikiran menganggur yang tidak mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang demikian, akan mendorong interaksi antar manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran berupa gunjingan aib orang lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.
Pergunjingan terjadi begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya, manusia saling berbicara tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar canda. Hal itu memiliki dampak positif yang sangat besar dalam interaksi sosial manusia. Di dalam hubungan pertemanan misalnya, hal yang demikian dapat mempererat keakraban dan kehangatan satu sama lain. Namun, segala sesuatu yang berlebihan pasti akan berdampak negatif. Ketika seseorang telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan.
Setelah terbentuk kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan tersebut, individu secara personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci tanpa ada yang tertinggal. Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan mengiyakan semua hal yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di sini, ruang gunjing sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara tidak langsung dapat meringankan kepenatan sosial.
Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang menganggur. Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib sepenanggungan atas dasar kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong terbentuknya interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing dengan berupa gunjingan aib orang lain.

   

14 komentar:

  1. trims...bermanfaat untuk kerjaan saya....mg Allah yang membalas kebajikan ini dg kebaikan yang LEBIH.

    BalasHapus
  2. Bagus sekali artikel ini. Sangat membantu saya dalam mengerjakan teks eksplanasi. Ini lebih menjurus ke sosiokultural.. Trimakasih

    BalasHapus
  3. Terimakasih.. saya menjadi terbantu untuk mengerjakan tugas saya mengenai teks eksplanasi :))

    BalasHapus
  4. Artikelnya bagus, padat, jelas, dan mudah dipahami. Sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas tentang teks eksplanasi. Terima kasih

    BalasHapus
  5. maaf, ini struktur kebahasaanya yg mna ya??

    BalasHapus
  6. Woow keren artikelnya masuk buku lks bahas Indo kelas XI,

    BalasHapus
  7. Kasih bagian bagian nya kak

    BalasHapus
  8. Pola pengembangan teks nya apa ya?

    BalasHapus